Minggu, 21 Juli 2019



            Sebagai salah satu anak beruntung yang dapat menerima ilmu sebegitu mendetailnya di bangku perkuliahan, saya merasa terkesima tentang ilmu dan pendidikan. Satu hal yang menarik tentang ilmu. Ketika kamu coba mengupas satu masalah, akan muncul masalah baru dan pertanyaan demi pertanyaan berdatangan. Seperti mengupas bawang, akan ada lapisan lain setelah terbukanya satu lapisan. Yang menjadi pertanyaan adalah, apa inti dari semua ilmu yang didapat?
            Mari kita lihat keadaan pendidikan hari ini. Saya sudah belajar hal mendasar, lalu belajar hal yang mendetail, bahkan melakukan riset dan mengembangkan teknologi terbarukan. Setelah itu semua, satu hal yang muncul dikepala. Lantas apa?
            Dilihat dari sudut pandang pelajar, pendidikan hari ini dilakukan untuk selanjutnya mendapat ijazah sebagai bekal mencari pekerjaan. Semakin tinggi ijazah yang dimiliki, dianggap akan membawa pada kesejahteraan ekonomi yang lebih baik. Ujung dari semua itu adalah harta dan kedudukan dunia. Bagaimana cara meng’uang’kan ilmu yang telah didapat.
            Pada umumnya, pelajar saat ini bisa dikatakan tidak punya arah dan tujuan yang jelas dalam hakikatnya mencari ilmu. Maka yang terjadi adalah persaingan tidak sehat, mekanisme berantakan, motivasi belajar yang kurang, bahkan bertanya-tanya “untuk apa saya mempelajari hal ini?”. Pada akhirnya proses belajar hanya menjadi sebuah formalitas dan rutinitas, bahkan dianggap beban oleh sebagian orang.
            Bisa dikatakan dengan sudut pandang yang luas, hal ini terjadi karena sistem yang digunakan kurang tepat, atau bahkan salah. Bisa terlihat dari aturan demi aturan yang berlaku sekarang saling tambal sulam untuk mengatasi permasalahan yang muncul. Dalam hal pendidikan, contohnya sistem zonasi sekolah, yang disisi lain menyelasaikan suatu masalah, namun disisi lain menimbulkan permasalahan baru. Contoh lainnya, menyerahkan pendidikan dengan mengandalkan tenaga asing tanpa mencoba membentuk bangsa yang mandiri, entah akan seperti apa hasilnya nanti.
            Kalau kita lihat ke belakang, saat ilmu pertama kali berkembang pesat, pada dinasti Abbasiyah saat Islam sedang dalam masa keemasan. tujuan menuntut ilmu, motivasi dasar dan sistematikanya terstruktur sangat jelas, sehingga membawa pada peradaban yang cemerlang.
            Sejak awal kebangkitan Islam, lembaga pendidikan terdiri dari dua tingkat. Pendidikan dimulai saat anak-anak dengan mengenal dasar bacaan, menghitung dan menulis. Ketika remaja belajar dasar ilmu agama seperti tafsir, hadis, fiqih dan bahasa agar dasar pendidikan mereka kuat. Lalu pada tingkat pendalaman, para pelajar yang ingin memperdalam ilmunya, pergi ke luar daerah untuk menuntut ilmu pada ahli di bidangnya masing-masing. Sehingga lahirlah ilmuwan dengan dasar yang kuat, dan tujuan yang jelas mengenai apa yang mereka pelajari. Tidak hanya berorientasikan dunia, tapi juga akhirat. Beberapa tokoh terkenal diantaranya, Ibn Sina, Al-farabi, Alhazen, Jabr Ibn Hayyan, dll.
            Bisa dikatakan bahwa sistem pembelajaran hari ini dilakukan secara terbalik, kita terlalu fokus pada ilmu duniawi yang bersifat mendetail tanpa dibarengi pengetahuan agama,  sehingga yang muncul adalah ketidakpastian arah, tujuan dan hakikat dalam menuntut ilmu. Maka, kemajuan peradaban yang diharapkanpun tidak kunjung terlaksana, karena pada dasarnya, pelajar saat ini ditengah sistem yang sekarang tidak diarahkan untuk menjadi seseorang yang berorientasi luas sampai ke akhirat, namun belajar hanyalah untuk kepentingan pribadi semata. Semoga, Indonesia bisa belajar dari sejarah, menjadikan islam sebagai pondasi sistem pendidikan sehingga terwujud revolusi mental hakiki dan SDM berakhlakul karimah sebagaimana yang telah dicita-citakan bersama. Wallohu’alam bishowab[]


0 komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Total Tayangan Halaman

Blogroll

About

Assalamu'alaikum.. Mencoba berbagi berbagai pemikiran yang disandarkan pada islam politis, sebagai sarana belajar mengasah kemampuan berpikir dan analisis politik dengan kerangka yang islami. Bebas share dengan dicantumkan sumber referensinya. Semoga bermanfaat :) Wassalam..

Popular Posts

Blog Archive